Paniki, Kuliner Ekstrim dari Minahasa

Manado, chronosfusion.id – Menurut Wikipedia, Paniki adalah makanan yang berasal dari Sulawesi Utara yang dibuat dari daging kelelawar. Sebelum diolah menjadi masakan, biasanya kelelawar terlebih dahulu dibakar untuk menghilangkan bulu-bulu halusnya, kemudian dimasak dengan bumbu santan.

Bagi beberapa pecinta kuliner, Paniki bisa saja terasa asing, tapi buat masyarakat Sulawesi Utara khususnya Tomohon, menu Paniki begitu akrab. Paniki (kelelawar) menjadi salah satu makanan khas orang Tomohon. Tentu saja bukan kelelawar biasa yang kecil-kecil berkeliaran disekitar rumah. Boleh dibilang kelelawar yang dimaksud ini ukurannya cukup besar dan berkeliaran di hutan.

Kelelawar jenis pemakan buah-buahan ini rupanya menjadi hidangan yang menggugah selera. Paniki juga terkenal dengan cita rasanya yang gurih dan sedikit pedas dipadukan dengan tekstur daging kelelawar yang sedikit alot, sehingga tidak heran jika memakan menu sajian ekstrim satu ini akan memberikan sensasi tersendiri dan tidak biasa.

Rasa gurih dari paniki diperoleh dari perpaduan antara kuah santan yang dimasak dengan berbagai rempah-rempah. Rempah-rempah tersebut di antaranya seperti cabai, bawang merah, bawang putih, sereh, dan jahe. Selain penggabungan bumbu yang kaya rasa, pengolahan kelelawar juga membutuhkan teknik khusus agar paniki memiliki rasa yang lezat dan nikmat.

Kelelawar yang digunakan untuk paniki mula-mula dibakar untuk membersihkan bulunya, kemudian dicuci sampai bersih. Setelah itu kelelawar dipotong menjadi beberapa bagian, lalu direbus menggunakan api sedang. Kelelawar yang sudah direbut tersebut bisa langsung diolah dengan berbagai bumbu atau disimpan dalam lemari es untuk disimpan dan dimasak di lain waktu.

Paniki mungkin saja menjadi bagian dari kuliner ekstrim, Apalagi masakan ini seringkali berkembang bisa menyembuhkan beberapa penyakit termasuk asma, dan hal ini telah dibantah beberapa peneliti medis. [Jerimia R Vegas]

See also  Lezatnya Sie Reuboh, Hidangan Daging Sapi Rebus Khas Kuliner Aceh

Bagikan:

Author: admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *